Skip to main content

Matematika menjadi momok menakutkan bagi anak sekolah

Banyak anak sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas tidak menyukai pelajaran matematika, diantara rata-rata 35 murid per kelas paling sekitar 5 - 10 orang saja yang menyukai. Disaat belajar matematika banyak anak didik yang menjadi tidak stabil emosi nya, menjadi tegang, kesal, cemas, marah, takut. Ada perasaan trauma pada anak akan kemarahan guru yang akan meledak di saat anak didik tidak mampu menjawab soal yang diberikan. Matematika bukan semakin disukai tapi kebalikannya, padahal penerapan matematika adalah salah satu kunci maju nya teknologi sebuah bangsa. Kita tidak bisa menaruh harapan banyak jika hanya segelintir siswa saja yang pandai, bahkan berprestasi matematika sampai tingkat dunia, sebab keberhasilan negara ini maju bukan ditentukan maju nya segelintir generasi penerus nya tetapi oleh majunya mayoritas generasi penerusnya. Tentunya cara agar pelajaran matematika bisa diterima dan disukai anak didik menjadi beban dan pekerjaan rumah yang sampai saat ini belum bisa diselesaikan baik oleh para guru atau pun praktisi-praktisi dunia pendidikan lainnya. Siswa kemudian disuguhi kurikulum yang gonta ganti, yang bukannya membuat mereka semakin suka atau mengerti, tetapi semakin bingung karena sebagian siswa berbeda kurikulum dengan siswa di sekolah lainnya.

Timbul pertanyaan apakah Ujian Nasional tahun 2015 akan menggunakan kurikulum 2006 atau 2013, karena sebagian besar sekolah di Indonesia masih menggunakan kurikulum lama, sementara sekolah-sekolah unggulan yang untuk tingkat SMP sekitar 6000 sekolah sudah menggunakan kurikulum baru 2013. Hal ini tentu merisaukan bahkan bisa menjadi blunder yang akan mengakibatkan kerancuan dan kebingungan,dimana ada yang menyarankan agar sekolah menggunakan kedua kurikulum sekaligus.

Bagaimana mempelajari dua kurikulum sekaligus, sedangkan mempelajari satu buku pelajaran dari kurikulum 2006 saja sudah membebani dan menyulitkan siswa, ditambah lagi mempelajari buku dari kurikulum baru yang memang lebih tinggi tingkat kesulitannya karena membutuhkan pemahaman dan pembahasan yang lebih dalam.

Mau dibawa kemana arah pendidikan matematika di Indonesia, apakah siswa-siswi akan mampu menerima kurikulum baru dan tidak lagi antipati terhadap pelajaran ini? SEMOGA

Comments

Popular posts from this blog

Rangkuman Materi Himpunan dalam Matematika

A. Pengertian Himpunan Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Anggota himpunan disebut anggota  atau elemen himpunan . Contoh: 1. A adalah himpunan nama kota di Jawa Tengah. Anggota himpunan A adalah Purwokerto, Semarang, Kebumen, Solo, dan lain-lainnya. 2. B adalah himpunan bilangan bulat lebih dari -3. Anggota himpunan B adalah bilangan -2,-1,0,1,2,3, ... B. Notasi Himpunan Penulisan himpunan ditandai dengan adanya kurung kurawal {}. Penulisan himpunan berkelanjutan dituliskan menggunakan tanda titik sebanyak tiga buah (...) untuk mengganti anggota himpunan lain yang tidak dapat dituliskan satu persatu. Anggota atau elemen suatu himpunan dinyatakan dengan notasi  Bila bukan anggota himpunan dinyatakan dengan notasi    . Misalkan A adalah suatu himpunan, maka bilangan yang menyatakan banyak anggota himpunan A disebut bilangan kardinal . Banyaknya anggota suatu himpunan A dituliskan dengan n(A). Misalnya, hi...

Pembahasan soal-soal membandingkan bilangan bulat untuk SMP kls VII kurikulum 2013 (bag.1)

1. Soal: Diketahui bilangan bulat positif M  dan bilangan bulat negatif N . Bilangan M  tersusun dari 2 angka, sedangkan bilangan N  tersusun dari 5 angka. Manakah bilangan yang lebih besar? jelaskan. Pembahasan: M > N , alasan bilangan bulat positif selalu lebih besar dari bilangan bulat negatif, tanpa memperhatikan angka  penyusunnya. 2. Soal: Diketahui bilangan bulat positif K  dan bilangan bulat negatif L. Bilangan K  tersusun dari 4 angka, sedangkan bilangan L  tersusun dari 5 angka. Manakah yang lebih besar? Jelaskan Pembahasan: K  > L, alasan bilangan bulat positif selalu lebih besar dari bilangan bulat negatif, tanpa memperhatikan angka penyusunnya , meskipun angka penyusun bilangan L  lebih banyak dari angka penyusun bilangan K  namun karena L  bilangan bulat negatif maka nilainya lebih kecil dari bilangan K . 3. Soal : Diketahui bilangan A dan B adalah bilangan bulat negatif. Bilan...

Pembahasan Soal-soal Matematika Pembagian Bentuk Aljabar untuk Kls VIII semester 1 kurikulum 2013

Tentukan hasil bagi bentuk aljabar berikut: 1.    2.                                                      _                                                        -                                                                               -                                                                 ...