MMM menjadi fenomena dimasyarakat Indonesia, ada yang berpikir untuk mengikuti banyak pula yang lebih memilih tidak ikut. Ditengah-tengah masyarakat bahkan istilah MMM berbeda kepanjangan, bagi yang suka MMM kepanjangannya Manusia Membantu Manusia, sedangkan bagi yang anti MMM kepanjangannya Manusia Memakan Manusia.
Pertanyaan sederhana apakah secara matematis bisa dihitung untung ruginya ikut MMM? tentu saja bisa karena MMM berbasis PH (Provide Help) dan GH (Get Help), apabila arus uang yang membantu masih lebih banyak dari uang yang diberikan kepada yang dibantu, maka MMM aman-aman saja, tetapi ketika pelanggan baru atau anggota MMM yang baru semakin kecil jumlahnya maka MMM kemungkinan akan restart, yang berakibat uang yang masuk terakhir akan lenyap.
Tentu ikut MMM banyak yang sudah menikmati hasilnya, terutama anggota yang sudah terlebih dahulu masuk. Pertanyaannya, apakah masih aman ikut MMM? pertanyaan ini tidak bisa dijawab karena data MMM tidak terbuka dan tidak diberitahukan bahwa MMM akan restart atau dimulai dari nol lagi, karena jika hal itu diungkapkan tentu tidak ada anggota baru yang akan masuk, siapa yang mau uangnya rugi?
Jadi keterlibatan anda di MMM sekarang tergantung nyali, apakah anda berani menanggung resiko rugi, karena MMM sudah berjalan setahun di Indonesia, dan tentu sudah banyak yang menikmati keuntungannya, dan kembali pada kenyataan bahwa kita tidak tahu dan tidak punya informasi apakah arus PH lebih tinggi dari GH, karena ini merupakan rahasia MMM. Kembali kebijakannya kepada saudara? Ikut investasi untung besar resiko besar, atau kebalikannya.
Catatan:
MMM akan restart ketika PH < dari GH
Comments
Post a Comment